Jangan Pernah Menunggu Kebahagian, tapi carilah di Dalam!

Orang yang paling tersiksa dalam hidupnya adalah orang yang menunggu kebahagian datang kepadanya tanpa mau berbuat sesuatu. Sadarilah bahwa hidup tidak akan pernah memberi kita kebahagiaan, sebelum kita sendiri datang menjemputnya. Dunia tidak berubah sebelum kita sendiri mau berubah.

Perasaan tidak bahagia sebenarnya adalah WARNING agar kita segera berubah. Karenanya, jika saat ini kita merasa tidak bahagia, berarti kehidupan sedang memberitahukan kepada kita bahwa ini saatnya untuk berubah. Perubahan yang saya maksud adalah perubahan cara berfikir kita, keyakinan (core belif) kita, pilihan emosi kita, semangat spiritualitas kita, atau mengubah keharmonisan diri kita dengan dunia di sekitar kita. Jadi, menjadi bahagia sebenarnya adalah sebuah proses mengubah diri kita. Kebahagiaan adalah sebuah metamorfose cara berfikir, cara meyakini, dan cara bertindak dalam kehidupan ini.

Proses metamorfose ini bisa jadi tidak berbanding lurus dengan usia. Sebagaimana sebuah slogan " Tua itu pasti, dewasa itu pilihan", proses metamorfose ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan usia. Itulah mengapa banyak orang yang sudah hidup bertahun-tahun di dunia, tapi tidak kunjung mau berubah untuk menjadi bahagia. Sebaliknya, banyak orang yang mungkin masih "muda" dalam usia tetapi "dewasa" dalam pikiran, mendapati diri mereka pada jalan menuju pencerahan dan kebahagiaan.

William Jennings Bryant pernah mengatakan, " Destiny is not a matter of chance; it's a matter of choice. It's not a thing to be waited for, it's thing to be achieved." Takdir bukan hanya masalah kesempatan, tetapi masalah pilihan. Takdir bukanlah sesuatu yang hanya perlu ditunggu, tetapi sesuatu yang harus diperjuangkan.

Suatu saat kita mungkin pernah merasa sangat tidak berdaya. Saat dimana dunia serba gelap dan menyesakkan. Saat dimana kita merasa benar-benar terdesak dengan tembok permasalahan. Saat kita merasa benar-benar putus asa, merasa stagnan, berhenti, mati suri, dan tidak mengalir. Pada titik ini, kita merasa sebagai si malang yang sengsara atau si kaya yang tersiksa. Pada titik ini kita merasa tidak ada lagi secerah cahaya. Pada titik berbahaya inilah sebenarnya kita harus cepat tersadar dan bergerak. Nyalakan nadi kehidupan kita lagi, dan mulailah proses metamorfose kebahagiaan Anda.

Metamorfose ini akan menjelmakan Anda menjadi diri Anda yang baru (the new you), bagai kupu-kupu yang indah setelah mengalami berbagai proses perubahan dalam metamorfose kehidupannya. Kupu-kupu itu dapat terbang bebas di alam raya kehidupannya. Kupu-kupu itu dapat terbang bebas di alam raya kehidupan ini, kupu-kupu yang penuh warna keindahan dan menikmati setiap kepakan sayapnya. Dengan metamorfose kebahagiaan yang Anda jalani, Anda benar-benar bisa mengarungi hidup ini dengan penuh gairah dan optimisme.

Jangan pernah berhenti untuk berharap dan jangan pernah berhenti berbuat karena kehidupan akan terus bergerak. Harapan mungkin adalah satu-satunya penyelamat Anda saat ini. Jangan sampai harapan itu makin lama makin meredup. Tugas Anda adalah membiarkan dan menjaganya agar tetap menyala.

Ada kisah menarik yang dapat menginspirasi kita. Ada 4 lilin yang menyala. Sedikit demi sedikit mereka habis meleleh. Suasana begitu sunyi hingga terdengarlah percakapan mereka. Lilin pertama berkata, "Aku adalah iman. Sayang aku tak berguna lagi. Manusia tak mau lagi mengenalku. Tak ada gunanya aku tetap menyala. Lebih baik aku membiarkan diriku padam." Sedikit demi sedikit sang lilin iman pun padam.

Lilin kedua berkata,"Aku adalah damai. Manusia sudah tak mau menjagaku." Embusan angin pun memadamkannya.

Lilin ketiga berkata,"Aku adalah cinta. Tak mampu lagi aku tetap menyala. Manusia tak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci orang-orang yang mencintai mereka." Tanpa menunggu waktu lama, matilah lilin ketiga.

Tanpa terduga, saat itu ada seorang anak kecil yang memasuki ruangan itu. ia menangis tersedu-sedu karena ruangan yang semakin gelap temaram. Ia berkata,'Hai Lilin, kalian harus tetap menyala. Aku takut kegelapan."

Melihat anak kecil itu, dengan haru lilin keempat berkata,"Jangan takut, Sayang. Jangan menangis. Selama aku masih menyala, engkau masih dapat menyalakan ketiga lilin lainnya. Aku adalah harapan."

Dengan mata bersinar, sang anak mengambil Lilin Harapan dan menyalakan ketiga lilin lainnya.

Kisah di atas bertutur pada kita bahwa jika ingin bahagia, jangan sekali-kali berpikir untuk berhaenti berharap. Jangan pula hanya menunggu harapan itu datang begitu saja, tapi buktikanlah harapan kita dengan berbuat yang terbaik.

Tuhan pasti memberi makan semua makhluk ciptaan-Nya, tetapi tidak dengan melemparkan makanan itu ke sarangnya. Makhluk itu harus tetap mengejarnya... dengan sepenuh hatinya.


sumber tulisan : The way to happiness

Related Posts

Jangan Pernah Menunggu Kebahagian, tapi carilah di Dalam!
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.

Target Info --- Email : targetinfoo001@gmail.com --- Phone Number : +62-85261440749 --- Medan, North Sumatra, Indonesia - 20585


Sekecil apapun dukungan anda, sangat berarti bagi kami...!!!


Melalui Paypal disini :



Melalui Bank Lokal disini :

BNI : 032-6134-752
BRI : 353-8010-2049-9538


Info Lain :